Cari Blog Ini

Kamis, 12 Mei 2011

Isfahan, Iran

Isfahan adalah kota terindah di Iran. Merupakan pusat sekolah dan kantor-kantor penelitian untuk teknologi termajunya Iran. Di sini juga terdapat instalasi nuklir yang sering dibahas bangsa barat untuk dijadikan alasan menyerang Iran. Terletak sekitar 450 km sebelah selatan kota Tehran. Sekitar bulan April 2008 yang lalu, penulis menghadiri suatu seminar spektrum frekuensi yang diadakan oleh International Telecommunication Union (ITU).
Sore itu dari Tehran, karena tidak mendapatkan tiket pesawat, penulis terpaksa naik taksi sejauh ratusan kilometer. Alhamdulillah, dapat hotel yang berada di pusat kota (Safir Hotel).
Esok harinya berangkat menuju ke Foulad Sar, sebuah kawasan pinggiran kota dimana terdapat kantor kementrian informasi dan teknologi Iran. Seminar ini dihadiri oleh delegasi dari berbagai negara seperti India, Pakistan, Srilangka, Tunisia, Nepal, Thailand, Vietnam, China, Iran, Malaysia dan Indonesia.
Kota Isfahan merupakan kota strategis karena merupakan persinggahan dan persimpangan jalan perdagangan jaman dulu yang lebih terkenal dengan Jalur Sutra. Bila kita menarik garis lurus dari Beijing ke Laut Merah dan dari India ke daratan Eropa akan melewati kota ini. Kota ini dilewati suatu sungai besar yang airnya merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat kota. Oleh karena itu sejak dulu silih berganti kota ini menjadi daerah perebutan kerajaan-kerajaan baik dari Asia, bangsa Arab maupun Eropa. Mengingatkan saja, kalau dulu Persia pernah dihancurkan oleh Alexander Agung, bangsa Mongolia maupun kerajaan dari Turkmenistan.
Peninggalan-peninggalan kerajaan masih terawat dengan baik. Diantaranya adalah Cafu Bridge, yaitu jembatan panjang yang digunakan warga kota untuk menyebrangi sungai yang membelah kota tersebut. Orang Iran menyebutnya sebagai Si-o-se Pol yang berarti 33 Pol atau 33 jembatan.
Ada juga peninggalan kawasan masjid di sekitar Istana kerajaan, yaitu Masjid Emam. Komplek masjid beserta taman kota dan pusat perdagangan yang dikelilingi sungai kecil di sebelah luar. Sedangkan di dalamnya terdapat lapangan luas beserta taman kota sebagai tempat publik untuk bersosialisasi.
Bergeser sedikit dari taman kota tersebut terdapat suatu istana kerajaan yang terkenal dengan pilar banyaknya yaitu Chehel Sotun. (if i am not mistake that means 40 pilar).
Di sebelah pusat peninggalan kerajaan tersebut terdapat juga Hotel Abbasi. Merupakan salah satu hotel termegah di sana karena arsitekturnya yang khas Persia dan terawat dengan baik.
Di lingkungan dalam hotel benar-benar menggambarkan cita rasa arsitektur yang tinggi. Penuh dengan lampu kristal, permadani terindah dan tentu saja hiasan khas Persia.
Pada suatu waktu, Raja Persia pernah mengundang orang-orang Armenia untuk menjadi penduduk kota Isfahan. Mereka ditempatkan pada suatu lokasi dan membentuk komunitas orang Armenia. Maksud Raja mengundang mereka datang ke Isfahan, adalah agar mereka melaksanakan perdagangan di kota tersebut. Kebanyakan penduduk asli kota ini adalah petani sedangkan orang Armenia pandai berdagang. Kehadiran mereka dimaksudkan agar kota menjadi kota perdagangan yang maju. Karena orang Armenia beragama Kristen maka mereka mendirikan gereja Kristen.
Kalau mengunjungi gereja ini maka anda akan melihat gambar-gambar yang menceritakan perjalanan Nabi Isa (Yesus) ketika menyebarkan Kristen sampai pada pengangkatannya oleh Allah. Tapi perlu diperhatikan bahwa anda tidak diperbolehkan mengambil gambar di sana. Waktu itu ada orang Nepal yang tidak mengindahkan himbauan larangan pengambilan gambar dengan kamera, hingga terjadi keributan dengan penjaga gereja dan baru selesai setelah dijelaskan tour guide kami bahwa mereka tidak faham Bahasa Inggris….:-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar