Cari Blog Ini

Jumat, 10 Oktober 2014

Sejarah Pramuka

Sejarah Kepramukaan Dunia
            Pendiri Kepanduan (kepramukaan) dunia adalah Lord Boden Powell. (Lord Robert Stephenson Smyth Boden Powell of Gilwell)
Lahir                : di London negara Inggris, Tanggal : 22 Februari 1857
Wafat              : di Nyeri, Kenya Afrika, Tanggal 8 januari 1941
            Buku karangan pertamanya berjudul “Aids to Scouting” tahun 1901 berisi pedoman memandu. Buku ini dipakai untuk bacaan di sekolah laki – laki di inggris.
            Perkemahan kepanduan pertama bertempat di Brown Sea Island, Inggris tahun 1907 diikuti 20 anak selama 14 hari sehubungan dengan perkemahan tersebut tiap minggu diterbitkan majalah berjudul “A Hand Book For Instruction In Good Citizen Ship Through Wood Craff” berisi pengalaman dari perkemahan tersebut di tambah buletin Aids to Scouting.
            Buku “Scouting For Boys” tahun 1908 ditulis, digambar dan dihiasi oleh Boden Powell. Pada tahun 1908 Major Jendral Boden Powell mengadakan perkemahan kedua dengan peserta 1500 pandu.
            Tahun 1910 di inggris mempunyai 109.000 pandu. Tahun 1910 Kepanduan meluas ke seluruh dunia, dengan tujuannya mendidik anak – anak agar sehat kuat jasmani rohani. Tahun 1912 Boden Powell mengadakan penjelajahan ke negara – negara.
            Tahun 1912 di London Inggris diadakan “Jambore Dunia I” diikuti 27 negara. Malam terakhir tanggal 16 agustus 1920 Boden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Dunia” (Chief Scout of The World). Boden Powell dianugrahi oleh Raja George V dengan julukan Baron bernama “Lord Boden Powell of Gilwell”.
            Ketika usianya 80 tahun bersama istrinya, Boden Powell menetap di Negeri Kenya, Afrika. Sebulan lebih sedikit sebelum ulang tahunnya ke 84 tahun, Boden Powell wafat di Kenya pada tanggal 8 januari 1941.
            Orang Belanda membawa gagasan itu ke Indonesia bernama organisasi NIPV (Nederlands Indische Padvinders Vereeniging).

Sejarah Kepanduan (kepramukaan) Indonesia
            Gerakan kepanduan di Indonesia diperkenalkan oleh pemerintah Belanda dengan nama NIPV (Nederlands Indische Padvinders Vereeniging). Padvinder diganti “PANDU” yang artinya penolong oleh KH. AGUS SALIM (Bapak Pandu Indonesia).
            Pada masa Pergerakan Nasional didirikanlah bermacam organisasi kepanduan : JPO, JJP, HVV, NATIPIJ, SIAP, dsb. Tahun 1930 INPO, PK, PPS melebur diri menjadi KBI, PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) dirubah menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI).
Waktu pendudukan Jepang organisasi kepanduan di larang. Sesudah kemerdekaan Indonesi terbentuk Pandu Rakyat Indonesia. Ada 100 oraganisasi kepanduan menjelang tahun 1961 yang terhimpun dalam 3 Federasi : IPINDO (Ikatan  Pandu Indonesia), POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia), PKPI (Perserikatan Kepanduan Puteri Indonesi). Ketiga federasi melebur diri menjadi PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). Tanggal 31 januari 1953 PERKINDO diterima sebagai anggota Kepanduan Internasional.
Berdasarkan Kepres (Keputusan Presiden) RI No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, pada tanggal 20 Mei 1961 ditanda tangani oleh Ir. H. Juanda sebagai Pd. Presiden Republik Indonesia.
Tanggal 14 Agustus 1961 semua pandu di Indonesia melebur diri menjadi GERAKAN PRAMUKA (Hari lahirnya Pramuka). Setiap tanggal 14 Agustus kita peringati HUT Gerakan Pramuka.
Pada tahun 1967 Gerakan Pramuka ikut Jambore Dunia diAmerika dalam Komite Gerakan Kepanduan Se-Asia Pasifik periode tahun 1972 – 1974 terpilih ketua : Dr. Aziz Saleh dari Indonesia.
Tanggal 1 Juni 1974 Bp. Hamengku Buwono IX selaku Kwarnas mendapat tanda kehormatan Ajang Perunggu (Brenze Wolf Award) dari Komite Kepanduan Sedunia di Jenewa, Swiss.
Tanggal 1974 Presiden Soeharto diangkat sebagai Pelindung Gerakan Kepanduan Sedunia (Patron of World Scout) oleh Komite Kepanduan Sedunia.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai “Bapak Pramuka Indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar